Pijar Timur, Cahaya Barat, dan Sinar Putih

Minggu, 26 Desember 2010
Pagi menyapaku untuk bernyanyi

Menyenandungkan melodi irama hati

Cahaya barat merayuku untuk berhenti

Karena terik telah berganti

Kini bersama sinar putih aku bercengkerama

Berselingkuh mengkhianati pijar timur

Di negeri khayalan tanpa logika

Yang tak mungkin membingungkanku pada pilihan

Sungguh bahagia mendua dengannya

Tapi pijar timur mendendam

Menjauhkanku dari hangatnya rembulan

Menghadapkan pada gersangnya kehidupan

0 komentar:

Posting Komentar