Belajar Lebih Cepat dan Pintar dengan Kolaboratif-Efektif

Rabu, 26 Januari 2011

Banyak tim sepak bola kalah karena strategi. Banyak tim sepak bola menang juga karena strategi. Penerapan strategi dalam permainan sepak bola merupakan hal penting karena turut menentukan prestasi. Hal yang sama juga berlaku pada pembelajaran di kelas. Memang hasilnya bukan angka kemenangan seperti dalam permainan sepak bola, melainkan pencapaian kompetensi peserta didik atau hasil belajar peserta didik. Namun untuk menjamin pencapaian hasil belajar itu, seorang guru harus mempunyai strategi pembelajaran. Menurut Sudirdja dan Siregar (2004:6) Strategi pembelajaran adalah upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah (facilitated) pencapaiannya. Di sini, keberadaan strategi menjadi keharusan untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.

Pelopor Strategi Pembelajaran Aktif

Strategi pembelajaran merupakan hal yang dibahas dalam buku buah karya Mel Silberman ini, yang mencoba mengungkap informasi secara lengkap bahwa strategi pembelajaran di dunia pendidikan itu banyak. Maka jika seorang guru miskin dalam hal strategi pembelajaran, dapat dikatakan guru tersebut ketinggalan arus zaman yang dinamis.

Mel Silberman menawarkan strategi pembelajaran aktif yang bermula dari pernyataan Confisius, yakni:

· Apa yang saya dengar saya lupa;

· Apa yang saya lihat saya ingat sedikit; dan

· Apa yang saya dengar, lihat dan diskusikan saya mulai mengerti.

Namun, pernyataan tersebut ia kembangkan dan ia perluas dengan menambahkan pernyataan berikut :

· Apa yang saya lihat, dengar, diskusikan dan kerjakan saya dapat pengetahuan dan ketrampilan; serta

· Apa yang saya ajarkan saya kuasai.

Pernyataan di atas menekankan pada pentingnya belajar aktif agar apa yang dipelajari peserta didik di bangku sekolah tidak menjadi suatu hal yang sia-sia. Pernyataan itu sekaligus menjawab permasalahan yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran, yakni tidak tuntasnya penguasaan peserta didik terhadap materi pembelajaran.

Buku ini adalah salah satu buku Mel Silberman - yang memiliki lebih dari 35 tahun pengalaman - untuk berbagi ide praktisnya guna membantu orang belajar lebih cepat dan pintar dengan kolaborasi efektif. Mel Silberman adalah seorang psikolog yang dikenal secara internasional sebagai pelopor dalam bidang pembelajaran aktif, kecerdasan interpersonal dan pengembangan tim. Mel menerima gelar Ph.D-nya dari Brandeis University, gelar psikologi pendidikan dari University of Chicago, dan ia adalah psikolog yang berlisensi di negara bagian New Jersey. Selain buku ini, ia juga menerbitkan buku-buku lain, seperti: Active Training (A Handbook of Techniques, Designs, Case Examples, and Tips - third edition); PeopleSmart (Developing Your Interpersonal Intelligence); The Best of Active Training I & II; Training the Active Training Way; dan lain-lain.

Tak Hanya untuk Pendidikan

Active learning termasuk buku nonfiksi berkategori pendidikan, namun sasaran pemasarannya tak hanya untuk orang-orang dalam dunia pendidikan saja. Buku ini juga berguna bagi orang tua yang hendak meningkatkan kualitas belajar anak atau orang umum lainnya yang ingin tahu perkembangan dunia pendidikan saat ini terutama berkenaan strategi pembelajaran yang akan membuat orang belajar lebih cepat dan pintar.

Belajar Lebih Cepat dan Pintar dengan Kolaboratif Efektif

Mel Silberman berusaha membuka mata kita mengenai konsep pengajaran dan pendidikan yang selama ini disamakan namun faktanya berbeda. Karena menurut Mel, pengajaran hanya terjadi satu arah. Peserta didik hanya diilustrasikan sebagai tong kosong yang terus-menerus diisi hingga meluap dan sia-sia karena tak ada kebermaknaan yang diserap oleh mereka. Jelas berbeda dengan pendidikan yang dijabarkan pada bagian pendahuluan buku ini.

Kemudian - sesuai dengan judulnya - secara keseluruhan buku ini memberikan 101 strategi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk tinjauan luas, prosedur, dan variasi belajar yang akan membentuk sikap aktif dari siswa. Tak ada lagi alasan kekurangan strategi bagi guru dengan kehadiran buku ini. 101 strategi itu dipayungi oleh tiga pokok bahasan, yaitu:

1. Cara mengaktifkan siswa sejak dini;

2. Bantuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap secara aktif; serta

3. Kiat belajar tetap ingat.

Hal terpenting berupa tujuan dalam tinjauan luas pada tiap strategi disajikan dengan organisasi yang khas, dalam ruang khusus dan dalam bentuk tulisan yang besar dan tebal. Pengorganisasian buku yang rapi, kesinambungan yang runtut - dimulai dari pengenalan konsep hingga akhir buku berupa evaluasi pembelajaran - dan contoh penerapan strategi pada tiap prosedurnya, membuat kita paham akan pentingnya sikap aktif siswa dalam pembelajaran.

Selain itu, pernyataan Confisius yang kemudian dikembangkan oleh Mel tak hanya sekedar sumber ide awal yang melatarbelakangi adanya buku ini. Pernyataan Confisius yang telah disempurnakan oleh Mel itu menjadi dasar dari strategi-strategi yang ada. Misalnya, strategi mengajar teman sebaya. Strategi ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang sama, saat ia menjadi narasumber bagi yang lain. Inilah pembuktian bagi peserta didik bahwa pelajaran benar-benar dikuasai hanya apabila ia mampu membantu mengajarkan kepada peserta didik lain. Jadi, pernyataan ‘Apa yang saya ajarkan, saya kuasai’ sesuai dengan strategi mengajar teman sebaya. Dengan hal-hal di atas, tujuan Mel untuk membantu orang dalam belajar lebih cepat dan pintar dengan kolaboratif efektif benar-benar tergambarkan dari isi keseluruhan buku ini.

Menarik dan Praktis

Bagai sepasang merpati yang bercengkerama, kelebihan dan kekurangan selalu berjalan beriringan. Bahasa penerjemahan dan salah pengetikan merupakan hal yang harus direvisi dalam buku ini. Jika bahasa penerjemahan bisa dilakukan lebih baik lagi, hal itu menambah kemudahan pembaca dalam memahami pembahasannya. Terlebih contoh-contoh yang ada pada tiap-tiap strategi disesuaikan dengan pembelajaran di Indonesia.

Jika dicermati, strategi pembelajaran aktif memiliki kelebihan dibandingkan strategi pembelajaran kooperatif. Strategi pembelajaran aktif yang disajikan dalam buku ini telah mencakup pembelajaran kooperatif, namun dengan hal yang lebih baik. Karena strategi pembelajaran aktif yang memiliki sifat kooperatif telah dirancang untuk meminimalkan terjadinya peran yang tidak seimbang dalam tim yang sering terjadi dalam pembelajaran kooperatif.

Dengan demikian, buku ini sangat menarik karena menyajikan materi praktis untuk membantu guru mengembangkan pembelajaran yang lebih mengarah pada pengembangan potensi manusia. Menarik karena buku ini menyajikan 101 srategi pembelajaran guna menarik minat dan mengaktifkan siswa. Praktis karena dengan prosedur yang dijabarkan bertahap dapat membantu guru keluar dari kepompong pengajaran konvesional dan mengarungi kesemestaan strategi ini.

Melalui 101 strategi yang ditawarkan bisa dioptimalkan berbagai potensi yang dimiliki oleh siswa dan dengan metode yang tepat seseorang bisa meraih prestasi belajar secara berlipat ganda. Hal ini tentu saja merupakan peluang dan tantangan yang menggembirakan bagi kita sebagai kalangan yang terlibat dalam dunia pendidikan.

Referensi :

http://nurulfikri.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=227:strategi-pembelajaran&catid=47:pendidikan&Itemid=137

http://www.activetraining.com/bio.htm

http://translate.google.co.id/

0 komentar:

Posting Komentar