GADIS BERFISIK CHINA ITU ISLAM

Senin, 04 Juli 2011

2005: Gadis Berfisik Cina itu Islam

Hari pertama masuk sekolah menengah kejuruan. Setelah melewati setengah hari di kelas, akhirnya jam istirahat tiba. Sedikit siswa yang lantas berlari menuju kantin sekolah. Maklumlah hari pertama belajar. Lagipula masih dalam suasana penyesuaian diri dengan habitat baru. Jadi, sebagian siswa memilih ngendon di kelas mempelajari situasi, termasuk gue, hahaha [ngeles padahal belum ada teman yang bisa diajak ke kantin :( ]. Kegiatan ngendon di kelas, gue pakai untuk memperhatikan tipe teman-teman baru. Orang pertama yang teridentifikasi adalah orang yang rupanya tidak asing bagi gue. Pernah gue lihat waktu di sekolah menengah pertama dulu dan namanya Riyanti. Yeah walaupun dulu tidak pernah sapa, tapi paling tidak gue tahu nama dia dari tag nama di kemeja sekolahnya ketika bersua di angkutan umum.

Hmmmm selanjutnya yang teridentifikasi adalah gadis berfisik cina yang tiba-tiba datang dengan sedikit berlari seperti dikejar hansip. Sampai di tempat duduk, ia buka tas dan mengambil buntelan berwarna putih (di sini agak lupa warna buntelan dia apa, tapi kayaknya dominan putih deh. Ya Allah gue sadar sejak itu mata gue sudah rabun). Tiba-tiba gadis kurus berjilbab berseru, “Shedy, sholat yuk!”. Jreng! Jreng! Gue terpukul dahsyat. Rasanya peristiwa itu mendadak slow motion, kayak ada yang jatoh di kepala dan mata kayak mau loncat dari lubangnya. Lantas gue tengokkan kepala ke arah Ocha, teman semeja gue dan dia cuma diam. Oke, itu menghancurkan adegan slow motion yang gue rasakan. Sadarlah gue kalau buntelan yang gadis berfisik cina keluarkan dari dalam tasnya tak lain dan tak bukan adalah mukena. TERNYATA GADIS BERFISIK CINA ITU ISLAM dan pergilah dia bareng gadis kurus berjilbab itu menuju mushola. Sumpah baru kali ini tebakan gue tentang seseorang meleset. Sigh. Ilmu cenayang gue memudar.

2011

Sekarang gadis berfisik cina yang ternyata Islam itu ada di sebelah gue. Kita makan siang bareng dan saling curhat. Hari ini gue memenuhi janji main ke kampusnya di daerah Grogol, Jakarta Barat dengan membolos satu mata kuliah. Jarang-jarang loh gue rela bolos begini kalau bukan untuk sahabat terbaik gue.

0 komentar:

Posting Komentar